Contoh Kasus Laporan Keuangan UKM (Input Buku Besar)

Bismillahirrahmanirrahim, Baiklah, Selanjutnya kita kan memasuki proses untuk melakukan input data transaksi dan ini merupakan lanjutan artikel Contoh Kasus Laporan Keuangan UKM (Penjurnalan) yaitu input data buku besar.

Setelah melakukan sebuah perjurnalan kini di ikuti dengan input data ke buku besar dengan tujuan melakukan pengelompokan transaksi keuangan yang sedang terjadi dalam usaha "Warung Murah" milik Ibu Heny.

Dari artikel sebelumnya telah ada sebuah laporan jurnal dan kini kita coba membentuk buku besar untuk transaksi yang telah di jurnal tersebut, dan berikut Buku Besarnya :

Mengawali Pembentukan Buku Besar sebelum di buat, mari kita lihat dulu jurnal umum, perkiraan apa saja yang perlu untuk di bentuk:

Dari Jurnal Umum Dapat dilihat beberapa perkiraan sebagai berikut :
  1. Kas
  2. Modal
  3. Utang Usaha
  4. Inventaris Usaha
  5. Persediaan Barang
  6. Inventaris Kantor
  7. Perlengkapan
  8. Kas Bank
  9. Penjualan
  10. Piutang Usaha
Setelah semua perkiraan tersebut di bentuk maka saatnya untuk membentuk atau membuat tabel buku besar yang isinya antara lain :
  1. Nomor
  2. Keterangan
  3. Referensi
  4. Saldo Debet
  5. Saldo Kredit.
Setelah selesai membuat maka terbentuklah Imput data sebagai berikut :

Hal tersebut memperlihatkan adanya beberapa laporan yang anda sudah bisa baca yaitu :
  1. Saldo Tiap perkiraan dan posisinya (Debet atau kredit)
  2. No. Perk adalah singkatan dari Nomor Perkiraan yang biasanya sebagai tanda nomor perkiraan.
  3. Ref adalah singkatan dari kata referensi yang menunjukkan transaksi tersebut di ambil dari mana ? Misalnya JU adalah kode untuk Jurnal Umum (JU) sedangkan 1 dan seterusnya adalah penomoran jurnal umum tersebut (Lihat artikel sebelumnya). Misalnya dalam buku besar di atas kita akan melihat pada Perkiraan "PIUTANG USAHA" referensinya menunjuk pada Ref JU-8 dan JU-10 maka berarti itu berasal dari Jurnal Umum kode JU-8 dan JU-10. Silahkan buka artikel sebelumnya.
  4. Keterangan bisa di isi dengan keterangan yang sesuai transaksi atau juga biasa orang isi dengan sumber transaksi misalnya "Jurnal Umum hal 1 atau Jurnal pembelian Hal 3: dst.
  5. Terlihat pula ada 2 Inventaris yaitu inventaris kantor dan inventaris usaha, kedua perkiraan tersebut bisa di jadikan satu sebagai inventaris saja tetapi saya lebih senang membaginya menjadi dua karena tidak tertutup kemungkinan akan perkembangan usaha yang besar yang akan menjadi terpisahnya kantor dan toko
  6. Perlengkapan di pisahkan dari inventaris dan cara membedakan inventaris dengan perlengkapan adalah, jika Perlengkapan merupakan sebuah barang yang di gunakan dan "Habis Pakai" dan Inventaris merupakan barang yang tidak habis pakai. Contoh perlengkapan seperti Pulpen, tali rapiah, kertas dan sebagainya, inventaris seperti Lemari, meja, komputer dll.
Namun dari gambaran tersebut kita belum melihat tentang sebuah gambaran perhitungan untuk mengetahui laba ibu Heni bulan tersebut, untuk itu perlu kita membuat neraca saldo lebih awal dan kemudian membentuk penyesuaian.
Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar, komentar akan dimoderasi, salam sukses !!
© Mawardi Mustafa. All rights reserved. Premium By Raushan Design