Bismillahirrahmanirrahim, kali ini kami akan coba melanjutkan pada proses akuntansi selanjutnya untuk Warung Murah milik ibu Heni. Setelah melakukan Input pencatatan pada buku besar, maka saatnya kita membuat sebuah Neraca saldo yang biasa juga di sebut dengan Neraca Awal.
Karena ini adalah pembukuan bulan pertama, maka neraca awal baru di bentuk pada kali ini.
Melihat dan membaca pada artikel sebelumnya, maka proses selanjutnya adalah membentuk neraca saldo dengan menggunakan data yang ada pada Buku besar tersebut sehingga terlihat seperti ini :
Buku Besar
Baca juga
Sekarang kita akan membentuk Format Neraca Saldo / Neraca Awal
- Harta Posisi Debet
- Kewajiban posisi kredit
- Penjualan Posisi Kredit
- Biaya Posisi Debet
Maka untuk melihat hasil neraca saldo untuk buku besar di atas dapat dilihat sebagai berikut :
Dari Gambaran Neraca Saldo / Neraca Awal Diatas, kita sudah bisa memperoleh gambaran untuk tiap nominal perkiraan sebagai contoh, Kas berada pada angka 400.000 Sesuai dengan buku besar.
Apabila Jumlah atau saldo pada Neraca Saldo tidak seimbang maka bisa di pastikan bahwa ada kesalahan pencatatan transaksi pada buku besar yag kita lihat.
Tetapi pada neraca awal di atas kita belum melihat ada sebuah gambaran yang memperlihatkan hasil dan keuntungan atau kerugian yang di alami oleh ibu Heni. Kita masih bertanya, untung atau rugi-kah Ibu Heni.
Baca juga
Untuk mengetahui hal tersebut, dari 4 poin di atas yaitu, Harga, Kewajiban, Penjualan dan Biaya, sepertinya dalam neraca saldo di atas belum ada biaya sama sekali. Berarti Ibu Heni, telah lupa untuk memasukkan biaya atau mungkin juga ibu Heni ingin melakukan itu pada akhir bulan (Tanggal 30/31).
Namun seharusnya yang perlu di ingat, bahwa biaya sebaiknya di posting saat terjadi transaksi atas biaya misalnya listrik, telepon dan lain-lain di posting berdasarkan hari tanggal transaksinya.
Mudahan-mudahan dalam artikel selanjutnya kita akan mencari informasi biaya dari toko ibu Heni.