Contoh Kasus Laporan Keuangan UKM (Jurnal Penyesuaian)

Bismillahirrahmanirrahim, Selanjutnya kita akan coba untuk melakukan transaksi penyesuaian berdasarkan kasus yang di alami oleh ibu Heni.

Tetapi sebelumnya, mari kita ketahui apa itu Jurnal Penyesuaian. Penyesuaian adalah sebuah pencatatan pemeriksaan transaksi yang tidak tercatat karena lupa atau karena hal dikarenakan adanya sebuah penyusutan terhadap akun tertentu. 

Atau dengan kata lain adalah mencatat transaksi yang di lupakan. Jadi Jurnal Penyesuaian adalah Jurnal pencatatan akan beberapa transaksi terlupakan.

Tidak pernah menutup kemungkinan, bahwa kita tenaga akuntan terkadang sering melakukan kesalahan dalam melakukan pencatatan, yang di sebabkan salah catat atau mungkin juga lupa melakukan pencatatan. 

Seperti berikut ini, kita masih akan kembali melihat contoh dari transaksi perusahaan warung murah milik Ibu Heni.

Baca juga Contoh Kasus Laporan Keuangan UKM (Penjurnalan)

Ternyata ibu Heni melakukan beberapa kesalahan yang tidak sempat ia catat, dimana beberapa biaya tidak sempat ia masukkan, beberapa pencatatan ibu Heni antara lain :

  1. 31/10/13 Ibu Heni menentukan amortisasi / penyusuatan bangunan dan menyatakan bahwa bangunan dalam 5 tahun nilainya menjadi 600.000 saja.
  2. Biaya Listrik adalah sebesar 30.000
  3. Biaya Air sebesar 20.000
  4. Kemudian perlengkapan sisa 60.000
  5. Persediaan Barang Sisa 7.200.000
  6. Nilai Etalase setelah 5 Tahun sisa 300.000
  7. Nilai Meja Setelah 5 Tahun sisa 30.000
Dari Transaksi di atas maka akan kita peroleh sebuah Jurnal Penyesuaian sebagai berikut :
Contoh Kasus Laporan Keuangan UKM Jurnal Penyesuaian
Klik gambar untuk memperjelas

Dari tabel di atas kita bisa melihat Jurnal Tersebut dengan Jelas dan model jurnal tersebut tak ada bedanya dengan jurnal Umum.

Dari beberapa di atas, ada informasi yang mungkin jadi pertanyaan yaitu pada Ikhtisar Rugi Laba, tertulis "Ikhtisar Rugi Laba / HPP"

Saya jelaskan Ikhtisar Rugi Laba adalah salah satu metode pencatatan yang biasa di gunakan di mana "pembelian barang" akan disaldokan nol setelah terjadinya perhitungan Harga Pokok Pembelian. Artinya ketika melakukan penyesuaian, Laporan Harga Pokok Penjualan dilakukan saat melakukan penyesuaian.

Tetapi ketika HPP (Harga Pokok Penjualan) dimasukkan maka perhitungan HPP akan di lakukan saat melakukan Jurnal Penutupan, artinya Pembelian Barang akan disaldokan Nol setelah Penutupan tahun buku.

Mungkin hal ini agak berat di pahami oleh sebagian kita, tetapi memang awal pembentukan transaksi keuangan sebuah UKM akan sulit untuk bulan pertama saja, dimana pembelian langsung di konvensi kedalam persediaan. 

Baca juga : Penggunaan Rumus Dasar Akuntansi

Tetapi, untuk membuat mudah, seharusnya pembelian tidak langsung di konvensi ke dalam persediaan barang dagangan, walaupun dalam periode bulan tersebut terjadi penjualan. karena penjualan pada ayat jurnalnya tidak mempengaruhi pembelian atau persediaan !

Ayat Jurnal Penjualan :

Penjualan Kredit :

Piutang (Debet)
Penjualan (Kredit)

Penjualan Tunai :

Kas (Debet)
Penjualan (Kredit)

Namun bagi sebagian orang awam, membedakan antar pembelian dan persediaan adalah hal yang cukup susah, mereka menganggap bahwa apa yang kita beli adalah otomatis adalah persediaan barang dagangan sehingga hal ini sulit sekali untuk di jelaskan pada mereka yang tidak mengerti kaidah akuntansi.

Dalam Posting berikutnya, kami akan menampilkan tentang buku besar mana saja yang dipengaruhi oleh usaha Warung Murah Ibu Heni. 

    Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkomentar, komentar akan dimoderasi, salam sukses !!
    © Mawardi Mustafa. All rights reserved. Premium By Raushan Design