2 Putri ku Teriak Histeris Tengah Malam Seperti Melihat Hantu, Ada Apa ???

Saat bangun pagi, Istriku sedang bertanya pada putri ku yang baru berusia 7 tahun, kenapa lantai dan bajunya penuh dengan darah ?

Mendengar pertanyaan itu, saya yang ada di lantai atas pun heran lantas menemui mereka yang kebetulan ada di lantai bawah.

Sudah bapak bilang, jangan main gunting, nah, tangan mu luka toh akhirnya, dengan nada suara sedikit terangkat.

Mendengar itu istri saya memeriksa luka pada jadi tangan putri saya, dan saya berlalu menuju komputer dan menghidupkannya.

Tidak lama berselang, putri saya, menemui saya, dan mengatakan bahwa mungkin tangan saya digigit oleh tikus sambil menunjukkan bekas gigitan itu.

Dengan nada sedikit tinggi saya berkata "memang, tidak kamu dengar kata bapak semalam untuk tidak bermain gunting"

Mendengar itu, istri saya membalas sahutannya dan membenarkan bahwa memang itu terlihat seperti gigitan tikus.

Putri saya pun mencoba menunjukkan bekas luka gigitan pada jarinya lagi, tapi saya tidak bisa melihat jelas dan mengatakan itu terlihat bekas gunting.

Hari itu pun berlalu sampai pada malam tiba.

Saya yang biasanya begadang bangkit dari komputer tempat saya mengetik artikel ini tepat jam 01.52, kemudian menuju kamar di lantai 2 dan melihat putri saya tertidur pulas bersama kakaknya yang berusia 15 tahun dilantai.

Sebelum masuk kamar saya sempatkan cuci kaki kemudian menuju kamar dan berbaring di atas kasur.

Tidak berapa lama terdengar suara gemericik air dari arah kamar mandi lantai 1, dan saya sudah bisa menebak bahwa itu adalah putri saya yang berusia 15 yang biasanya memang terbangun jam 2 malam.

Tidak berselang lama, sekitar 15 menit, tiba-tiba putri saya yang berusia 15 tahun teriak keras, Aaaa..... !!! kemudian di susul oleh suara putri saya yang 7 tahun ikut teriak seperti melihat hantu.

Refleks seorang bapak, saya langsung bangun dan lari menuju lantai 1 secepat kilat sambil membawa sapu guna berjaga-jaga yang entah bagaimana ada di tangan saya. 

Saya kira bahwa itu adalah hantu atau pencuri yang masuk kedalam rumah, tanpa peduli resikonya saya langsung dalam posisi siap tarung bersenjata sapu.

Saya lalu bertanya pada putri-putri saya ada apa?

Ada tikus, ada tikus ... !, Putri tertua ( 15 tahun) sangat kaget dan tegang sedangkan putri saya (7 tahun) menangis dalam ketakutan.

Tidak lama, Istri saya juga turun dari lantai 2 sambil menggendong anaknya yang masih berusa 7 bulan juga dalam kondisi panik melihat putri-putrinya.

Melihat dua putri saya begitu ketakutan dan bercak darah di lantai saya naik pitam, saya pun berjanji dalam diri bahwa "tikus itu harus mati".

Jam 3 malam perburuan langsung di mulai, dan menanyakan kearah mana tikus itu pergi?. Kedua putri saya menunjuk kearah bawah meja disamping tempat mereka tidur.

Dengan sapu di tangan, saya coba periksa kondisi sekitar meja dengan membuat keributan dengan berharap tikus itu akan keluar ternyata tidak ada.

Lalu saya meraih sepotong besi seukuran 1,5 meter menusuk dan memeriksa kolom meja. Awalnya tidak ada pergerekan lalu tiba-tiba tikus itu keluar dan berlari dalam tumpukan kain yang berada di bawah mesin bordir.

Hampir kena, hampir mati, sayang sekali pukulan ku terhalang oleh kursi plastik hingga membuat tikus itu kembali bersembunyi.

Tidak puas dengan itu, semua tumpukan kain, sampah yang ada di bawah mesin bordir pun aku bersihkan.

Oh iya, sedikit cerita kondisi ruangan tempat itu.

Tempat itu adalah ruang tertutup dimana terdapat mesin bordir dan putri saya sering tidur dalam ruangan itu karena disana terdapat televisi dan wifi.

Tikus sangat dilarang, karena pernah kejadian ketika ada tikus masuk dalam ruangan itu, sempat merusak kabel monitor mesin bordir.

Kembali ke cerita 

Sampai pada jam 3.30 tikus itu tidak kunjung ketemu, akhirnya saya mumutuskan menunda perburuan dan melanjutkan saat pagi hari.

Kedua putri saya minta untuk tidur di lantai 2 dan menutup semua akses keluar tikus dari ruangan tersebut.

Setelah gangguan semalam saya terpaksa bangun jam 10 pagi karena kurang tidur dan melihat kondisi ruangan mesin bordir itu kembali.

Saya langsung mulai membuat keributan agar tikus itu keluar dari tempat persembunyiannya, namun tikus itu tetap keukeh tidak bergerak.

Istri dan anak pertama saya, laki-laki berusia 18 tahun langsung membersihkan kain dan sampah di bawah mesin bordir.

Oh iya, semalam anak laki-laki saya tidak terbangun karena berada di ruang terpisah tidurnya.

Baca juga : Tips Untuk Terus Bekerja Konsisten dan Komitmen

Setelah bersih, menjelang waktu Dzuhur tikus itu belum keluar dari persembunyiannya, sepertinya tidak ada cara berburu kecuali pake racun tikus kata istri saya.

Tapi saya mengatakan bahwa saya sudah berjanji untuk berburu tikus, dan dia harus mati sebagaimana pendahulu mereka (tikus yang menggigit kabel monitor mesin bodir) bukan dengan racun tapi harus di pukul.

Tiap 10 menit saya dan putra saya membuat keributan dengan harapan tikus itu keluar. Sampah dan kain sudah bersih,  kini sudah tidak ada lagi tempat sembunyi bagi tikus itu.

Namun, sepertinya usaha kami tidak berhasil, tikus itu tidak menampakkan diri hingga pada saat malam setelah Isya belum ada tanda-tanda.

Putri-putri saya mulai terlihat kuatir karena mereka tidak bisa tidur ditempat itu akibat trauma. Tiba-tiba, anak laki-laki saya teriak, ada .....!! tikus itu lari kebawah meja yang lain.

Saya berfikir dia bercanda, lalu saya periksa dan mengepung meja itu bertiga dengan istri saya, sedangkan dua putri saya dan adiknya yang berusia 7 bulan saya kirim keruangan lainnya.

Lama kami melakukan pemeriksaan pada meja itu tetap tidak terlihat tikus itu, hingga meja pun kami geser dari tempatnya dan semua sisi telah di periksa dengan teliti.

Setelah berfikir lama, sisa satu tempat di meja itu yang terlihat yaitu sebuah brankas yang terletak di sisi meja itu.

Brankasnya tidak bisa di geser, melihat dari belakang meja, ekor tikus itu pun terlihat dibawah brankas.

Saya memastikan putra saya siap membuat tikus itu keluar dari tempat persembunyiannya, dan setelah yakin saya mengambil posisi siap menghantam dengan sapu saat tikus keluar.

Akhirnya setelah satu sentakan kayu ke bawah brangkas, tikus pun keluar dan berlari tepat menuju kearah saya.

Pas ingin ku hantam, tikus itu balik kebawah meja, kemudian putra saya kembali mengusirnya dan kedua kalinya tikus itu lari menuju kearah ku.

Tidak mau kehilangan momen, sapu itu langsung kuhantamkan, dan .......

Tikus itu langsung terkapar, hingga ku hantam sebanyak 3 kali guna memastikan bahwa tikus itu telah mati.


Terlihat darahnya bercucuran, dan tubuhnya sudah tidak bergerak. Darahnya persis berada dimana darah putri ku juga berceceran kemarin.

Kini aku tenang, trauma putri ku pun sudah terobati, kini mereka tidak lagi takut tidur dalam ruangan itu. Bisa kembali menonton tivi hingga tertidur pulas dengan tenang.

Entah, apa yang membuat tikus itu berani menyerang manusia saat mereka tidur, mungkin mereka lupa kalau ada pemburu tikus yang juga dulu memburu nenek moyang mereka :D.

Dan guna menghinakan tikus itu, tikus itu tidak di kubur, tapi diletakkan di jalanan dimana tubuhnya terlindas kendaraan setiap hari hingga hancur.

Catatan : Kejadiannya terjadi saat putri ku ulang tahun ke 15 pas tanggal ulang tahunnya (Dini hari 3 Agusutus 2024)

Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar, komentar akan dimoderasi, salam sukses !!
© Mawardi Mustafa. All rights reserved. Premium By Raushan Design