Kulihat putri kecil ku sedang mengejar anak-anak yang sedang bermain sepeda, maklumlah, iya baru belajar naik sepeda dan sudah mulai mahir untuk mengendarai sepeda.
Mungkin karena rasa penasaran, ia masih ingin mencoba mengendarai sepeda tersebut, makanya ia mengejar temannya. Tetapi si pemilik sepeda sepertinya juga sedang ingin mengendarai sepedanya, sehingga tidak meminjamkannya.
Melihat itu saya berfikir untuk mencarikan sepeda tetapi harganya yang lumayan membuat ku urung membelinya.
Lalu saya teringat seorang teman yang memiliki 3 anak namun ada 4 sepeda anak dirumahnya. Saya pun menghubungi dengan candaan bahwa saya ingin mengambil satu sepedanya.
Dijawab bahwa bisa saja cuman ukurannya terlalu besar untuk putri ku jadi aku balik bertanya, dimana kamu membeli sepeda itu.
Disampaikannya bahwa untuk membelinya bisa langsung ke tukang rosok, biasanya ada banyak sepeda dengan harga murah karena belinya sistem timbang.
Saya pun sepakat dan berhasil menemukan sepeda yang sesuai ukurannya, masalahnya namanya barang rosok, maka ada yang harus di benahi di beberapa bagian.
Saya tidak mempermasalahkan, saya beli sepeda itu lalu membawanya pulang. Besoknya saya bawa ke tukang service dengan ongkos Rp. 60.000.
Merk sepeda Wimcylce dengan kualitas yang masih sangat baik tidak ada karat. Rem berfungsi dengan baik. Kerusakan hanya pada bagian ban yang bocor ditambah beberapa teralis (ruji) yang longgar.
Akhirnya, putri kecil saya tidak lagi menjadi penonton saat teman-temannya bermain. Walau pun hanya sepeda bekas sudah membuatnya bahagia.
Beberapa hal mengapa saya membeli sepeda bekas bukan sepeda baru ?
Alasan yang paling simple tentu adalah soal uang, karena sepeda baru mungkin bagus dan terlihat lebih cantik tetapi harganya nggak ngotak.
Kedua, karena namanya anak-anak yang masih dalam pertumbuhan, membeli sepeda baru adalah pemborosan karena tidak lama anak-anak tumbuh dewasa dan sudah tidak cocok lagi dengan sepeda yang di beli.
Dan alasan ketiga, biasanya yang namanya sepeda sifatnya musiman, jadi terkadang hanya di gunakan saat ramai saja, selebihnya jadi penghuni gudang.
Dan yang terakhir, namanya anak-anak itu gampang bosan, karena baru belajar naik sepeda rasa penasarannya masih tinggi, tetapi ketika rasa penasaran sudah hilang maka rasa bosan pun akan datang dan membuat sepeda itu tidak lagi di butuhkan.